Membincang Kembali Sosialisme China

Megawati Institute kembali mengadakan diskusi virtual bertema “Mengaji Sosialisme ala China” pada Jumat, 24 Maret 2023. Reno Koconegoro (Peneliti Sigmaphi) dan Airlangga Pribadi, Ph.D (Dosen Ilmu Politik Universitas Airlangga) hadir sebagai para pemantik diskusi yang dipandu Dida Darul Ulum, M.Ud (Peneliti Megawati Institute).

Reno menyampaikan bahwa deklarasi partai di Tiongkok menyatakan setia pada Marxisme dan membangun sosialisme dan di saat yang sama terus menjalankan dua komponen utama kapitalisme, yaitu kepemilikan pribadi terhadap alat produksi dan ekonomi pasar.

Kapitalisme model ini, lanjut Reno, sering disebut sebagai state capitalism, crony capitalism, sosialisme kapitalis, kapitalisme merah, dan sebagainya. Banyak dari kualifikasi ‘kapitalis’ ini berasal dari kalangan non-Marxis dan sering kali hanya upaya terselubung yang buruk untuk menegaskan kembali slogan ‘tidak ada alternatif’ Thatcher dan tesis ‘akhir sejarah’ Fukuyama.

“Pandangan-pandangan tersebut terlepas dari esensi serta metode dasar dari Marxisme itu sendiri bahwa membangun sosialisme adalah melalui dialektika terhadap realitas. Bertarung, melahirkan konfigurasi ulang, kadang-kadang dengan cara yang benar-benar baru,” jelasnya.

Reno juga berbicara tentang kepribadian alias karakteristik China yang tercermin dalam dialektika Marxisme dalam sejarah China, fokus, arah yang konkret, dan dua prinsip Deng: membebaskan pemikiran dari dogmatisme untuk tujuan membebaskan kekuatan produksi dan mencari kebenaran dari fakta sebagai dasar metode Marxis.

Sementara itu, Airlangga banyak berbicara tentang ideologi besar dunia yang melatarbelakangi kebangkitan sosialisme dalam karakteristik China dengan menyinggung isu-isu demokrasi.