Aliran-Aliran Pemikiran dalam Ekonomi

Pertemuan kedua Kelas Kader Bangsa: Pancasilanomics Academy Batch II telah berlangsung via Zoom pada 04 November 2021. Hadir sebagai narasumber, Jerry Marmen, Ph.D, GRC Specialist for Banking & Financial Institutions, yang fokus pada mazhab ekonomi dan pemikiran ekonomi kontemporer.

Sebagai wacana awal, ia menjelaskan pemikiran ekonomi dari tradisi filsafat Yunani klasik dengan memaparkan ide-ide Plato (427-347 SM) dan sanggahan Aristoteles (384-322 SM). Plato mengamati bahwa naluri manusia untuk memperoleh barang-barang dan jasa sangat besar, jauh melebihi kebutuhan sewajarnya.

Besarnya nafsu untuk memperoleh dan menguasai barang-barang dan jasa ini dipandang sebagai tantangan utama menuju suatu masyarakat yang adil dan makmur secara merata. Oleh sebab itu, nafsu ini harus dikekang melalui berbagai hal, termasuk di antaranya perlunya kepemilikan bersama sebagai pengganti kepemilikan pribadi (private ownership).

Sementara itu, Aristoteles berpendapat bahwa ekonomi merupakan suatu bidang tersendiri yang pembahasannya harus dipisahkan dari bidang lain. Konsep pemikiran ekonominya didasarkan pada konsep pengelolaan rumah tangga yang baik melalui tukar menukar.

Uang hanya sebagai alat tukar-menukar saja, jika menumpuk kekayaan dengan jalan minta/mengambil riba, maka uang menjadi mandul atau tidak produktif, sehingga menimbulkan kesenjangan ekonomi, korupsi dan pemborosan.

“Plato menyatakan bahwa harus ada yang ideal sementara Aristoteles menanggapi, ‘Tunggu dulu, Guru. Kita harus realistis mewujudkan yang di bawah.’,” kata Jerry.

Setelah menyinggung pemikiran ekonomi dari tradisi filsafat Yunani klasik, ia juga berbicara tentang perkembangannya dalam pandangan kaum Skolastik yang diwakili Albertus Magnus dan Thomas Aquinas yang menekankan pada pendasaran religius.

Hal ini, menurut Jerry, karena ciri utama kaum Skolastik adalah kuatnya hubungan antara ekonomi dengan masalah etis serta besarnya perhatian pada keadilan. Mengambil bunga dari uang yang dipinjamkan, misalnya, adalah tidak adil karena sama dengan menjual sesuatu yang tidak ada.

Jerry juga berbicara tentang kaum merkantilis, mazhab fisiokratik, aliran klasik, hingga Karl Marx sebagai “tokoh aliran ekonomi sosialis” yang mengatakan bahwa kesempurnaan kesejahteraan di dalam masyarakat terjadi secara historis pelan-pelan dan prosesnya itu karena ada pertentangan atau dialektika. Yang diperebutkan dalam pertentangan tersebut adalah materi (dialectical materialism).