Membincang Sukarno dan CIA

Pada Kamis, 14 April 2022, Megawati Institute kembali mengadakan diskusi serial pemikiran pendiri bangsa yang membincang tulisan Guntur Soekarno Putra, “Soekarno dan CIA” yang terbit di salah satu harian umum nasional. Hadir sebagai narasumber Martin Sitompul  yang merupakan alumnus Sekolah Pemikiran Pendiri Bangsa (SPPB) sekaligus wartawan Historia, dimoderatori Dida Darul Ulum, Peneliti Megawati Institute.

Martin menjelaskan bahwa pengungkapan Guntur mengenai aktivitas spionase dari dinas intelijen Amerika Serikat (AS), CIA semasa Presiden Sukarno memimpin Republik Indonesia. Pada masa pemerintahannya, ada suatu masa perang dingin yang mengakibatkan konstelasi  negara adikuasa pada saat itu berperang ideologi dan berebut pengaruh negara-negara sekitarnya untuk menjadi negara satelit.

Kemudian selain perang dingin ada juga terkait dengan peristiwa pembebasan Irian Barat yang pada saat itu berpotensi menjadi perang terbuka untuk kawasan Asia Pasifik. Kemudian ada peristiwa konfrontasi dengan Malaysia ketika Indonesia menolak gagasan pembentukan  negara federasi Malaysia. Hal ini yang diungkapkan oleh Guntur dalam tulisannya pada 6 April 2022.

“Sebagai anak sulung Bung Karno, kesaksian Guntur bisa menjadi penting, namun tetap harus dianalisis dengan sumber sejarah pembanding,” jelas Martin.

Guntur sendiri menulis memoar yang menarik berjudul Bung Karno, Bapakku, Kawanku, Guruku (Jakarta: Delta Rohita, 1977). Karena ini menceritakan sisi-sisi lain Bung Karno di luar kegagahannya di podium ketika berpidato ataupun sisi kenegarawanannya yang berani dan sebagainya, banyak kisah menarik yang diceritakan Guntur terkait hubungannya dengan Presiden Sukarno. Bahkan, bagaimana kehidupan Sukarno di istana yang mengungkap sisi kemanusiaan lain yang sangat jarang diungkap di publik.

Bagian memoar ini ada yang diungkapkan juga dalam  artikel Kompas kemarin. Paling tidak ada 4 bagian. Pertama mengenai peran Bill Palmer. Kedua mengenai Pope dan Jalan Gatot Subroto. Ketiga mengenai cewek “Bule” Cantik. Dan terakhir mengenai Kewaspadaan. Semuanya menjadi pembahasan dalam perbincangan yang disampaikan Martin.

Arif Agustin