Harga Bahan Pokok Menyusahkan Rakyat

Kenaikan harga bahan pokok yang merangkak sejak Desember 2021 sangat memberatkan masyarakat, terutama kalangan para pelaku usaha menengah. Hal ini, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis para Rabu, 02 Februari 2022, dipicu oleh kenaikan harga pangan dan elpiji nonsubsidi.

Karena itu, Megawati Institute mengadakan diskusi publik bertajuk “Nasib Rakyat di Tengah Kenaikan Harga Bahan Pokok” via Zoom pada Jumat, 04 Februari 2022. Hadir dalam diskusi tersebut Dina Mardiyanti (pelaku usaha), Muhammad Nalar (peneliti Sigmaphi), dan Prof. Dr. Nunung Nuryartono (Dekan FEM IPB).

Dina menyesalkan harga bahan pokok seperti minyak goreng, tepung, telur dan gula merangkak naik sebelum libur Natal dan tahun baru sampai saat ini. Pada awalnya, ia mengira ini sebatas gejala libur tetapi kenaikan harga tersebut tak kunjung turun. Ia meminta pemerintah untuk ambil tindakan agar gejolak ini tidak terjadi terus. Apalagi, kebutuhan masyarakat umum sangat bergantung pada bahan pokok ini.

“Masalah minyak goreng itu sangat membingungkan kita semua terutama saya sendiri. Untuk sementara ini saya tidak mengikuti pasar apa yang ada dijual di toko yang saat kulakan, saya nggak mau ngikutin tren naik turunkan harga minyak goreng itu sih sebenarnya,” kata Dina.

Ia meminta pemerintah memberikan perhatian khusus, antara lain, dengan mengoptimalkan peran Badan Urusan Logistik (Bulog) yang ada di daerah-daerah. Sehingga, seluruh harga bahan pokok dapat terkontrol dan terjangkau.

Senada dengan Dina, Nalar juga menekankan peran Bulog. Menurutnya, kehadiran negara ini dapat dirasakan masyarakat, khususnya para pelaku usaha menengah-kecil, ketika pemerintah mengoptimalkan peran Bulog.

Selain itu Nalar, juga berbicara tentang aturan-aturan terkait harga pangan, yaitu Permendag Nomor 57 Tahun 2017 tentang Harga Eceran Tertinggi Beras, Permendag Nomor 7 Tahun 2020 tentang Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen, dan Permendag Nomor 6 Tahun 2022 Tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng Sawit.

Sementara itu, Nunung menyoroti bagaimana stabilitas harga bahan pokok ini bisa terwujud dengan menanggapi apa yang telah disampaikan Dina dan Nalar.

Dida Darul Ulum